Konsep Wanita dalam Islam

19/10/13 ALLAH menghiasi indahnya sore itu dengan hujan, didalam sebuah aula kecil, seorang ustadz sedang memberikan beberapa nasihatnya kepada kami dan menceritakan pengalaman-pengalaman menariknya selama ia tinggal di Inggris. Selama tinggal di sana beliau banyak bertemu dengan orang-orang Atheis, Kebenyakan diantara mereka adalah orang-orang yang menuhankan hoby, seperti Bola, Teknologi, dsb.

Suatu ketika beliau bertemu dengan seorang Atheis dan ditanya "Kenapa Wanita Islam itu harus menggunakan jilbab dan dilarang untuk berjabat tangan dengan orang lain, apakah islam agama yang tidak bebas?" lalu beliau mulai berpikir jawaban apa yang harus ia berikan kepada orang tersebut, karena jika ia menjawab karena itu adalah perintah ALLAH atau syari'at islam yang harus dijalankan oleh umatnya maka ia tidak akan dapat memuaskan si Atheis ini. Pada dasarnya syari'at yang ada di dalam agama islam tidak pernah bertentangan dengan akal manusia, sehingga pasti ada cara untuk menjelaskan agar islam bisa di terima oleh akal manusia.
Sambil melihat tajam mata si Atheis akhirnya ia pun menjawab pertanyaan si Atheis ini, "Konsep wanita didalam islam itu ibarat seorang Queen, Apakah engkau pernah berjabat tangan dengan ratu elizabeth?" tanya ustadz.
"tidak, karena tidak sembarang orang bisa mendekatinya, apalagi berjabat tangan dengannya".Jawab si Atheis tadi.
Lalu ustadz itu pun tersenyum ringan sembari berkata, "begitulah wanita kami, mereka bagaikan Queen yang tidak sembarang orang bisa menyentuhnya, hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menyentuhnya".
"lalu bagai mana dengan jilbab?" balasnya.
"sebelum saya menjawab pertanyaanmu, saya ingin bertanya kepadamu terlebih dahulu, jika engkau akan memebeli sebuah sebuah kue, engkau akan memelih kue yang terbungkus rapi atau yang telanjang?" tanya ustadz.
"of course, saya akan membeli yang ada bungkusnya". Balas si Atheis.
Lalu ia tersenyum kembali sambil berkata, "Begitu pula wanita kami, dengan jilbab mereka menutup aurat mereka sehingga mereka terhindar dari pandangan-pandangan liar para lelaki yang tidak berkepentingan, Wanita kami tidak seperti wanita kalian yang suka mengekspresifkan tubuhnya lewat pakaian-pakaian yang ekspresif, Wanita kami harus menjaga kesucian dirinya sehingga tidak sembarang orang bisa melihat kecantikan yang ada pada dirinya dan hanya orang-orang tertentu pula yang boleh melihat kecantikannya".
Lalu si Atheis pun mengangguk-anggukkan kepalanya seolah-olah ia bisa menerima penjelasan sang ustadz.

"Wanita sholehah tidak akan pernah tergiur dengan dunia, karena mereka adalah sebaik-baiknya perhiasan di dunia, Mereka lebih berkilau dari permata, dan hanya orang-orang Sholeh pula yang bisa melihat betapa berkilaunya mereka".

Sabtu, 19 Oktober di Tawamangu

Author : Anas Ibni Abdurrahman
Share this article :

Post a Comment

Skype

My status

My Contact


Spinning icons by Latest Hack
 
Support : Creating Website | Anas TS | Anas TS
Copyright © 2011. Pustaka Si Lebah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Anas TS
Proudly powered by Blogger