Kreatif Berfikir dalam Perspektif Islam

Oleh : Anas TS
Agama Kita Adalah Agama Berpikir
Islam mengajarkan manusia untuk berpikir sebagaimana diterangkan dalam Al-qur’an Surah Thaha ayat 17-18, Allah berfirman :
وَمَا تِلْكَ بِيَمِينِكَ يَا مُوسَى
Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa? (17)

قَالَ هِيَ عَصَايَ أَتَوَكَّأُ عَلَيْهَا وَأَهُشُّ بِهَا عَلَى غَنَمِي وَلِيَ فِيهَا مَآرِبُ أُخْرَى
Berkata Musa: "Ini adalah tongkatku, akubertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengannyauntuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yanglain padanya". (18)

Dalam surat diatas urusan pokoknya bukanlah pada tongkatnya tetepi dia hanyalah sebagai pembuka pintu pemikiran. Seandainya kita berpikir untuk apakah kita menggunakan tongkat, maka kita pasti akan mendapat banyak jawaban.
Al-qur’an mendorong kita untuk berpikir. Pada Al-qur’anul Karim terdapat lebih dari 640 ayat yang mendorong manusia untuk berpikir. Oleh karena itu kita, diperintahkan oleh Syari’at untuk menggunakan akal pikiran kita. Allah telah mengistimewakan manusia dibandingkan dengan makhluk lainya dengan adanya akal dan kecerdasan yang tinggi.
Dalam menyikapi realitas hidup, ada tiga golongan yang memiliki cara-cara yang berbeda. Pertama, orang yang tidak berpikir dan tidak bangkit untuk mengambil keputusan hidup, karena takut tertimpa akibat buruk yang tak terperikan. Kedua, orang yang berpikir, melakukan klarifikasi, dan mengetahui bahayanya, lalu berpaling dari petualangan. Dan yang ketiga, orang yang terjun ke dalam petualangan, mungkin sesudah berpikir secara logis atau sesudah berpikir secara tidak logis.
Agama mendifinisikan beberapa karakteristik berpikir yang sehat, agar seseorang tidak terjatuh dalam kesalahan dan dapat menyingkirkan rintangan-rintangan yang melintang. Di antara karakter tersebuat adalah sebagai berikut :
1.         Meliputi dunia dan akhirat, karena berpikir adalah manhaj kehidupan untuk mencapai tujuan
2.         Menyempurnakan apa saja yang ada di antara dua alam, yakni alam gaib dan alam nyata, karena lapangan kerja akal adalah alam nyata, sedangkan bidang kerja batin adalah alam gaib.
3.         Senantiasa melihat kepada hal-hal yang masuk akal, baik berupa asosiasi, produksi, analisis, dan penyesuaian dengan realitas, untuk menghantarkan pengenalan kepada Allah SWT.
4.         Mengaplikasikan manhaj yang digunakan dengan detail dan setimbang, terutama antara ruh dengan jasad, antara agama dengan Negara, antara agama dengan ilmu, dan dalam segala bidang kehidupan.
5.         Melakkan perubahan dan pembaruan, sesuai dengan waktu, tempat, perkembangan zaman, dan persaingan.
6.         Berpegangan pada nilai akhlak yang digariskan syari’at, untuk mewujudkan kemaslahatan di dalam agama dan kehidupan.
Berpikir membawa banyak manfaat bagi kita dalam menghadapi kehidupan sehari-hari, dalam mencari jawaban dan solusi yang tepat untuk setiap permasalahan. Fungsi berpikir yang paling penting adalah membangun makna dan menarik simpulan. Membangun makna berarti berpikir menyeluruh dan umum yang merujuk pada jenis benda tertentu, yang imdividu-individunya memiliki keserupaan sifat. Sedangkan yang dimaksud dengan menarik simpulan adalah mengeluarkan keputusan, yakni membuat kolerasi anatara dua kejadian, dua fenomena, atau dua pengertian, yang salah satunya diketahui dan yang lain tidak diketahui. Fungsi ini terbagi menjadi dua macam yaitu penarikan secara langsung, yakni berbasis pada argumentasi material langsung, bukti, indikasi, dan tanda-tanda material fisik, dan penarikan simpulan secara tidak langsung di gunakan saat bukti dan argumentasi tidak ada.
Para peneliti berpendapat bahwa tingkat kerumitan dalam berpikir itu secara asasi kembali pada tingkat kesulitan yang dihadapi. Oleh karena itu, mereka memisahkan bidang berpikir ini menjadi dua tingkatan, yakni berpikir tingkat dasar, atau berpikir tingkat rendah, misalnya pengtahuan (sesorang mengusahakan dan mengingat), mengamati, membandingkan, dan menyunsun sesuatu. Dan berpikir kompleks, atau yang memiliki kesulitan tingkat tinggi, misalnya membuat solusi masalah yang kompleks dan pelik, memerlukan kerja keras, dan membangun moral untuk menghadapi situasi tertentu.
Saat ini, ada begitu banyak orang-orang yang terbius dengan angan-angan dan mimpi yang melenakan. Bila hal itu terus dibiarkan, maka kebiasaan mereka yang terus bermimpi itu akan meracuni pikiran mereka dan hal itu tentu akan berdampak negatif terhadap daya piker mereka.
Berikut ini ada  tujuh cara untuk menperkuat ingatan dan konsentrasi, yaitu :
1.      Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk melakukan latihan konsentrasi yang akan menguatkan daya konsentrasi Anda. Berupayalah untuk berkonsentrasi terhadap sesuatu benda dan pelajari secara detail hingga ke bagian yang terkecil. Kemudian pejamkan mata Anda dan ingatlah keadaan benda itu. Perhatikan berapa banyak jumlah keadaan detail yang bisa Anda hafalkan dan berapa banyak yang terlewatkan.
2.      Perhatikan  jalan yang biasa anda lewati atau yang biasa Anda tempuh. Usahakan untuk mengingat-ingat tempat itu sebidang demi sebidang. Latihan ini akan menumbuhkan kekuatan memori dan ingatan Anda.
3.      Jangan berpindah dari satu ide ke ide lainnya dengan cepat. Panjangkanlah waktu diam ketika memikirkan hal tertentu. Tenggelamkan diri Anda pada pemikiran itu. Latihan ini akan membantu Anda dalam memusatkan pikiran, menguatkan ingatan serta menghimpunnya.
4.      Ikutilah tema atau kejadian tertentu, secara kronologis step by step, sejak awal hingga akhir. Mengikuti secara urut dan menyimak perkembangannya secara terperinci akan mengokohkan daya konsetrasi Anda.
5.      Menghafal dengan buku agenda kecil. Catatlah pada agenda itu apa saja yang akan hendak Anda kerjakan. Setelah itu periksalah kembali secara kontinu, dan tandailah apa saja yang telah berhasil Anda kerjakan.
6.      Kuatkan memori Anda dalam menghafal Al-qur’an, Al-hadist , bait-bait syair yang indah, lelucon situasional, kisah yang sarat pelajaran. Karena jika memori itu kuat di suatu sisi, maka dia mungkin juga menjadi kuat pada sisi yang lainnya.
7.      Arahkan perhatian Anda pada apa yang diucapkan lawan bicara Anda, bukan apa yang Anda pikirkan tentang dirinya. Batasilah hanya pada poin-poin pernyataannya saja. Itu akan memungkinkan Anda untuk menulis ringkasan dari apa yang dia ucapkan, sehingga Anda mampu membantahnya pada setiap poin atau intisari terpenting dari ucapannya.
       Hal-hal di atas adalah metode praktis yang bisa Anda lakukan untuk memperkuat ingatan dan konsentrasi Anda berdasarkan apa yang dilakukan oleh para ahli, dan berdasarkan pengalaman praktis dari orang-orang cerdas dan telah terbukti faedahnya.
Share this article :

+ comments + 3 comments

Anonymous
February 27, 2012 at 2:39 AM

Assalamu alaikum

Terima Kasih banyak! Syukron!

Saya sedang menulis skripsi sudah 2 tahun lebih n sudah 3 kali ganti judul karena sering berleha-leha dan gampang teralihkan dengan ide2 yang lain dan akhirnya pusing sendiri.

Ini sangat membantu dan memotivasi.
Jazak Allah Khair..

Wassalamualaikum warah matullah

March 3, 2012 at 9:41 AM

Afwan yaa akhi/ukhti barakallahifik...
semoga skripsinya cepat kelar dan meraih gelar sarjana...

November 11, 2015 at 8:22 PM

sampai sekarang untuk melatih daya berpikir saya sendiri aja kesusahan mungkin akibat faktor malas atau gimana nih kang

Post a Comment

Skype

My status

My Contact


Spinning icons by Latest Hack
 
Support : Creating Website | Anas TS | Anas TS
Copyright © 2011. Pustaka Si Lebah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Anas TS
Proudly powered by Blogger