Featured Post Today
Latest Post

Ketika Nikmatnya Beribadah



Ibadah adalah hal yang setiap hari kita lakukan tetapi tidak semua orang dapat merasakan betapa nikmatnya ibadah itu, Hanya mereka yang tulus dan ikhlas karena Allah lah yang dapat merasakan hal itu. Banyak orang melakukan ibadah hanya sebagai kewajiban atau dengan niat bukan karena Allah dan orang-orang seperti ini tidak akan dapat merasakan betapa nikmat dan indahnya ibadah itu, karena mereka hanya mengerjakan tanpa ada keinginan dari hati untuk melakukannya. Hal ini sama halnya dengan ketika kita bekerja namun kita tidak mencintai apa yang kita kerjakan maka kita tidak akan pernah menikmati pekerjaan itu, dan kita tidak akan pernah memperoleh hasil yang maksimal dari apa yang kita kerjakan. Ini juga sama halnya dalam ibadah ketika kita mencoba untuk benar-benar ikhlas dan tulus karena Allah maka kita akan dapat merasakan betapa indahnya ibadah itu, karena semua itu tergantung hati atau niat yang ada di dalam hati kita, untuk apa dan untuk siapa kita melakukanya?

Niat merupakan salah satu syarat sah atau tidaknya ibadah kita. Dengan niat yang benar maka kita akan mendapatkan pahala dari ibadah itu namun ketika niat itu salah maka kita tidak akan mendapatkan apa-apa dari apa yang kita kerjakan. Niat juga dapat membuat sesuatu yang bernilai mubah menjadi bernilai ibadah, contohnya tidur, makan atau minum. Ketika kita niatkan itu karena Allah lalu membaca do’a maka kita akan mendapatkan pahala. Namun niat juga dapat membuat sesuatu yang bernilai mubah menjadi haram, contohnya : tidur hingga melalaikan sholat. Oleh karena itu Apa yang kita lakukan tergantung dari apa yang ia niatkan. Berdasarkan hadist Rasulullah :
إِنّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
“Sesungguhnya setiap amal perbuatan tergantung niatnya, dan sesungguhnya seseorang  akan mendapatkan apa yang ia niatkan”.

Marilah kita bersama-sama meluruskan niat kita dan merasakan betapa nikmat dan indahnya beribadah karena Allah. Sesungguhnya kenikmatan dunia adalah fana, maka janganlah sekali-kali kita menukarnya dengan kenikmatan akhirat. Karena sepedih-pedihnya penderitaan didunia tidak sebanding dengan siksa Allah dineraka, dan senikmat-nikmatnya kenikmatan didunia, tidak ada akan mengalahkan nikmatnya surga Allah.

Author : Anas TS
0 comments

Awal Berbeda Tetapi Akhirnya Sama "Penetapan 1 Syawal 1433 H"

Illustration
Mungkin masih banyak diantara saudara-saudara kita yang masih kecewa karena tidak memulai ibadah puasa bersama-sama, dan beranggapan lebarannya pun akan berbeda. namun itu bukanlah alasan untuk saling menggunjing dan mengclaim bahwa siapa yang paling benar karena setiap orang memiliki dasar hukum yang shohih dan sama kuatnya. Namun kali ini untuk penetapan 1 syawal 1433 hijriah diperkirakan akan jatuh pada tanggal tanggal 19 agustus 2012 baik itu dari pemerintah, NU maunpun Muhammadiyah karena berdasarkan Hisab diperkirakan pada saat itu ketinggian hilal/bulan baru sekitar 6 derajat dan ini sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah dalam penetapan bulan baru yaitu 2 derajat. 
Pada kondisi tersebut juga sudah dimungkinkan untuk terlihatnya hilal dalam rukyat. Jadi kita hanya tinggal menunggu keputusan pemerintah dalam sidang istbat yang akan diadakan tanggal 18 agustus 2012 nanti. Sambil menunggu hari itu tiba marilah kita tingkatkan iman dan taqwa kita dibulan yang penuh rahmat dan barokah ini semoga allah menerima amal ibadah puasa kita dan mendapat ampunan dari allah swt, karena apabila telah habis bulan ramadhan tetapi kita tidak mendapatkan ampunannya maka kita adalah orang yang rugi, berdasarkan hadis rasulullah :
"Sesungguhnya Nabi mengucapkan amîn sebanyak tiga kali tatkala Jibril berdoa. Para Sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah! Engkau telah mengucapkan amîn”. Beliau menjawab: “Jibril telah mendatangiku, kemudian ia berkata: “Celakalah orang yang menjumpai Ramadhan lalu tidak diampuni”. Audzubillahiminzalik...
jadi saudara-saudaraku walaupun kita memulai ibadah puasa berbeda tetapi kita bisa merayakan Lebaran nanti bersama-sama.
Wallahu'alambissawab^^
0 comments

PANDANGAN ISLAM TERHADAP TERORISME YANG TERJADI DI KANCAH DUNIA MODERN (TERORISME ATAUKAH KONSPIRASI?)

1.    Latar Belakang
Seperti yang telah kita ketahui bersama  bahwa pada Era Milenium ini citra agama kian terpuruk, terlebih setelah tragedi serangan teroris 11 septemper 2001 silam terhadap pilar-pilar-pilar kekuasaan “sekuler” yaitu World Trade Center (WTC) dan Pentagon (Pemerintahan-militer Amerika). Ukuran keterpurukan ini tidak hanya berlaku di USA saja namun sudah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Dalam hal ini Islam yang selalu di identikkan dengan teroris dan Penghalalan kekerasan.
Bagaimana kita menilai aksi bom bunuh diri dari sejumlah muda-mudi palestina (dengan keyakinan mati syahid) yang meluluh-lantakan ketegaran Israel kalau pembenarannya bukan berasal dari keyakinan religius. Bagaimana menjelaskan terkait tentang peledakan bom pada malam Natal 2000 di sejumlah tempat di Indonesia dan peledakan edan-edanan yang terjadi di Paddy’s Club dan Sari’s Club (Bali) 12 Oktober 2002 silam yang, paling tidak sampai saat ini terbukti demikian, dilakukan oleh sekelompok orang yang membawa-bawa atau dikaitkan dengan kegiatan keagamaan tertentu (Jamaah Islamiyah)? Tidak begitu mengherankan kalau sebagian besar dari kita di satu sisi merasa kasihan dengan ‘nasib’ agama yang terus menerus di salahgunakan, menjadi tunggangan nafsu partai-partai politik untuk melanggengkan kekuasaan, atau untuk merebut kekuasaan, di sisi lain merasa terancam dengan keganasan segelintir penganut agama yang dengan entengnya menghabisi nyawa ratusan bahkan ribuan orang dengan mengibarkan panji-panji atau menyerukan ayat-ayat keyakinan religius mereka. Bagaimana kita mengaku diri beragama, kalau kita sendiri tidak mau menjernihkan image agama yang selalu di “identikkan dengan Kekerasan dan Terorisme”? Apakah memang ini peranan agama dalam arena publik modern di Era Milenium yang baru? Bagaimana gejala ini bisa diterangkan?.
Berangkat dari sejumlah keprihatinan di atas, Perlu bagi kita mengetahui dan menjelaskan pandangan Islam tentang teroris dengan berpijak pada titik-titik persamaan dalam defenisi dari istilah yang ada dan memberikan sejumlah poin-poin utama pengertian teroris dalam perspektif Islam dan untuk melihat fakta-fakta sosial (termasuk politik) dari agama-agama dalam kancah arena dunia modern. Intinya studi penelitian ini bukan hanya membuktikan Islam bukan hanya agama anti teror dan terorisme, bahkan Islam adalah agama yang matang dalam memerangi dan menghadapi terorisme.
2.    Rumusan Masalah
1)      Mengapa Islam selalu dituding atau diidentikkan dengan kekerasan dan Terorisme?
2)      Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang definisi dan makna teroris dan terorisme.
3)      Apakah Islam benar-benar agama yang mengajarkan kekerasan dan terorisme ataukah hanya Konspirasi untuk menjatuhkan Islam?
4)      Bagaimana pengaruh Terorisme terhadap Islam.
5)      Bagaimana peran Islam dalam menghadapi tudingan dari non muslim yang ada di ranah International?
3.    Batasan Masalah
1)      Terorisme dan Konspirasi.
2)      Pandangan Islam terhadap Terorisme dan pengaruhnya.
3)      Peran Islam dalam menghadapi terorisme.
4.    Tujuan Penelitian
Dengan adanya penelitian ini kita berharap bahwa masyarakat bisa memahami definisi teroris dan terorisme dalam pandangan islam melalui persamaan-persamaan yang ada dalam pendefinisiannya, masyarakat bisa mengetahui perkembangan terorisme dan pengaruh-pengaruhnya dapat di minimalisir, serta diharapkan juga dapat mengetahui bagaimana tindakan preventif dan penanganan yang paling tepat terhadap ancaman terorisme dalam perspektif Islam.
5.    Manfaat Penelitian
1)      Masyarakat bisa lebih mengetahui perbedaan antara Terorisme dan Konspirasi yang bertujuan untuk menjatuhkan Islam.
2)      Dengan adanya penelitian ini hendaknya kita selaku umat muslim bisa mengokohkan tali silaturrahmi sesama saudara seiman sehingga tidak mudah dipecah belah oleh orang-orang yang membenci syari’at Islam.
6.    Kerangka Teori
Untuk memecahkan suatu masalah dengan jelas dan sisitematis, dibutuhkan teori-teori sebagai landasan dan kerangka berpikir. Teori berguna sebagai pendukung  pemecahan masalah.
Menurut Kerlinger (dalam Rakhmat, 2007:6), teori adalah himpunan konstruk
(konsep), definisi dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.
6.1.   Definisi Terorisme
Teror secara etimologi berasal dari kata “terrour” (Inggris Tengah), “terreur” (Prancis Lama), “terror” (Latin) yang artinya untuk menakuti. Dalam beberapa ensiklopedia teror didefinisikan rasa takut atau perasaan yang sangat tidak tenang; suatu emosi yang dialami sebagai antisipasi dari suatu rasa sakit atau bahaya.
Sebenarnya istilah “terorisme” dan “teror” mempunyai akar-akar revolusi Prancis. “Terorisme” didefinisikan Suplemen Dictionanaire d’Academie Francaise pada 1798 sebagai systeme, regime de la terreur”. Sebelumnya, kamus bahasa Prancis yang diterbitkan pada1796 menyatakan, kelompok Jacobin menggunakan istilah “terorisme” dalam pengertian positif ketika menyebut tindakan-tindakan teror mereka, tapi sejak masa Thermidor kesembilan, kata “teroris” menjadi istilah pejoratif yang sering dikaitkan dengan dunia kriminal. Selanjutnya, kata “terorisme” digunakan untuk menunjuk hampir seluruh bentuk aksi kekerasan.
Mengenai pengertian yang baku dan definitive dari apa yang disebut dengan Terorisme itu, sampai saat ini belum ada keseragaman. Menurut Prof. M. Cherif Bassiouni, ahli Hukum Pidana Internasional, bahwa tidak mudah untuk mengadakan suatu pengertian yang identik yang dapat diterima secara universal sehingga sulit mengadakan pengawasan atas makna Terorisme tersebut. Oleh karena itu menurut Prof. Brian Jenkins, Phd., Terorisme merupakan pandangan yang subjektif. Tidak mudahnya merumuskan definisi Terorisme, tampak dari usaha Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan membentuk Ad Hoc Committee on Terrorism tahun 1972 yang bersidang selama tujuh tahun tanpa menghasilkan rumusan definisi. Pengertian paling otentik adalah pengertian yang diambil secara etimologis dari kamus dan ensiklopedia. Dari pengertian etimologis itu dapat diintepretasikan pengembangannya yang biasanya tidak jauh dari pengertian dasar tersebut.
Menurut konsep dan perkembangan historis lebih lanjut tentang “teror” dan“terorisme”, Azyumardi Azra menjelaskan beberapa masalah pokok disekitar masalah itu.Pertama, “terorisme” merupakan masalah moral yang sulit. Inilah salah satu alasan pokok terjadinya kesulitan mendefinisikannya karena istilah ini sering didasarkan pada asumsi bahwa sejumlah tindakan kekerasan – khususnya menyangkut politik (political violence) – adalah justifiable dan sebagian lagi unjustifiable. Kekerasan yang dikelompokkan ke dalam bagian terakhir inilah yang sering disebut sebagai “teror” atau “terorisme”.
Menurut Loudewijk F. Paulus karakteristik  terorisme dapat ditinjau dari dua karakteristik, yaitu: Pertama, karakteristik organisasi yang meliputi: organisasi, rekrutmen, pendanaan dan hubungan internasional. Karakteristik Operasi yang meliputi: perencanaan,waktu, taktik dan kolusi. Kedua, karakteristik perilaku: motivasi, dedikasi, disiplin, keinginan membunuh dan keinginan menyerah hidup-hidup. Karakteristik sumber daya yang meliputi:latihan/kemampuan, pengalaman perorangan di bidang teknologi, persenjataan, perlengkapan dan transportasi. Motif Terorisme, teroris terinspirasi oleh motif yang berbeda. Motif terorisme dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori: rasional, psikologi dan budaya yang kemudian dapat dijabarkan lebih luas menjadi: membebaskan tanah air dan memisahkan diridari pemerintah yang sah (separatis).
6.2.   Teori Konspirasi
Menurut bahasa Konspirasi berarti pengkomplotan atau persekongkolan. Kejahatan terorisme termasuk dalam kategori teori konspirasi. Menurut Bill, Teori konspirasi yaitu teori yang menjelaskan penyebab tertinggi dari satu atau serangkaian peristiwa (pada umumnya peristiwa politik, sosial, atau sejarah) adalah suatu rahasia, dan seringkali memperdaya, direncanakan diam-diam oleh sekelompok organisasi rahasia, orang-orang atau organisasi yang sangat berkuasa atau berpengaruh. Banyak teori konspirasi yang mengklaim bahwa peristiwa-peristiwa besar dalam sejarah telah didominasi oleh para konspirator belakang layar yang memanipulasi kejadian-kejadian politik. Penganut teori ini terbagi menjadi dua kelompok utama. Kelompok pertama adalah mereka hanya percaya segala sesuatu terjadi bila ada fakta, argumentasi yang kuat, kelompok kedua yaitu merekayang menganggap segala sesuatu yang terjadi sudah direncanakan seringkali dihubungkan dengan mitos, legenda dan supranatural.
Teori konspirasi merupakan indikasi yang sangat substansial, seperti yang di jelaskan oleh Mathias Brockers dalam bukunya Konspirasi, Teori teori Konspirasi & Rahasia sebagaimana yang dipaparkan sebagai berikut :
“Teori-teori konspirasi adalah dugaan tentang konspirasi yang sebenarnya atas dasar indikasi, saat muncul kecurigaan atau adanya petunjuk. Jika teori konspirasi diperkuat oleh suatu bukti yang definitif. karena itu, konspirasi yang riil ada, berumur panjang sama seperti halnya teori konspirasi yang tidak bisa dibuktikan”.
   Dugaan-dugaan yang kuat dan tidak adanya suatu bukti yang nyata merupakan konspirasi kecuali bukti itu diperkuat oleh suatu kenyataan. Seperti tanggal kejadian WTC 11 September 2001 yang sebenarnya menurut ahli pakar teori konspirasi tanggal kejadian tersebut adalah 11.9.2001 dan 11 + 9 + 2 + 0 + 0 + 1 = 23!. Kasus ini sangat jelas sekali, trilogi roman Illuminatus karya Robert A. Wilson dan Robert Shea pertengahan tahun 70an sudah mengindikasikan hubungan tidak masuk akal angka 23 dengan fenomena yang bersifat konspiratif, angka 23 juga merupakan lambang kaum Illuminati, konspirator dunia yang misterius.
Faktor-faktor yang mendasari dan yang paling dominan adanya terorisme adalah karena faktor politik karena hal tersebut merupakan faktor terpenting dalam dunia internasional. Hal tersebut juga adanya keinginan dalam mementingkan kepentingan sendiri dan ingin merebut alih kekuasaan dunia. Maka teori konspirasilah yang akan berperan dengan mengadu domba mengatasnamakan “teroris”. Tindak terorisme ini tergolong dalam teori konspirasi, karena kasus terorisme ini, direncanakan diam-diam oleh sekelompok, organisasi rahasia, orang-orang atau organisasi dimana dalam kasus terorisme ini pelaku sudah merencanakan terlebih dahulu tindakannya tersebut secara diam-diam. Akibat dari timbulnya tindak terorisme yaitu banyaknya orang-orang yang menjadi korban, Kerusakan gedung-gedung serta fasilitas umum, timbulnya saling curiga antara agama satu dengan agama lain, negara satu dengan negara lain, dan lain-lainnya.
7.    Metode Penelitian
Dalam proses penelitian menggunakan metode heuristic. Metode heuristic adalah proses pencarian dan pengumpulan sumber-sumber dalam melakukan kegiatan penelitian. Penelitian ini akan mengandalkan data sekunder melalui studi kepustakaan yang diharapkan dapat mempelajari kasus terorisme secara teoritis maupun empiris. Melalui penelitian ini juga diharapkan munculnya pandangan teoritis baru maupun yang bersifat elektik. Sumber-sumber-sumber data ini berupa buku, jurnal, artikel, dan penerbitan-penerbitan lainnya.
Data-data tersebut akan digunakan untuk melihat pandangan-pandangan Islam mengenai terorisme. Wilayah penelitian, survei dan observasi dilakukan di Perpustakaan dan Media Internet.


Daftar Pustaka
Mathias Brockers.Konspirasi, Teori-teori Konspirasi & Rahasia. Jakarta: Ina Publikatama. 2003. Hal. 75 dan76

M. Hilaly Basya. Amerika Perangi Teroris Bukan Islam. Jakarta: Center For Moderate Moslem (CMM). Juli2004. Hal. 33 dan 34

Abdul Wahid. Kejahatan Terorisme: Perspektif Agama, HAM dan Hukum. Bandung: PT Refika Aditama.2004. Hal. 33

Martin Woollacott “Don’t criticize religion for killings done in God’s name” Jakarta Post, Monday, December 9, 2002, p. 6


0 comments
Tawakal
Tawakal berasal dari bahasa arab yaitu توكُل yang berarti mewakilkan atau menyerahkan. Sedangkan menurut istilah tawakal berarti suatu sikap mental seorang yang merupakan hasil dari keyakinannya yang bulat kepada Allah, karena di dalam tauhid ia diajari agar meyakini bahwa hanya Allah yang menciptakan segala-galanya, pengetahuanNya Maha Luas, Dia yang menguasai dan mengatur alam semesta ini. Keyakinan inilah yang mendorongnya untuk menyerahkan segala persoalannya kepada Allah. Hatinya tenang dan tenteram serta tidak ada rasa curiga, karena Allah Maha Tahu dan Maha Bijaksana. Hakikat tawakal dapat kita lihat dalam firman Allah Ta’ala yang berbunyi :
قَالَ رَجُلاَنِ مِنَ الَّذِينَ يَخَافُونَ أَنْعَمَ اللّهُ عَلَيْهِمَا ادْخُلُواْ عَلَيْهِمُ الْبَابَ فَإِذَا دَخَلْتُمُوهُ فَإِنَّكُمْ 
غَالِبُونَ وَعَلَى اللّهِ فَتَوَكَّلُواْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

0 comments

Kreatif Berfikir dalam Perspektif Islam

Oleh : Anas TS
Agama Kita Adalah Agama Berpikir
Islam mengajarkan manusia untuk berpikir sebagaimana diterangkan dalam Al-qur’an Surah Thaha ayat 17-18, Allah berfirman :
وَمَا تِلْكَ بِيَمِينِكَ يَا مُوسَى
Apakah itu yang di tangan kananmu, hai Musa? (17)

قَالَ هِيَ عَصَايَ أَتَوَكَّأُ عَلَيْهَا وَأَهُشُّ بِهَا عَلَى غَنَمِي وَلِيَ فِيهَا مَآرِبُ أُخْرَى
Berkata Musa: "Ini adalah tongkatku, akubertelekan padanya, dan aku pukul (daun) dengannyauntuk kambingku, dan bagiku ada lagi keperluan yanglain padanya". (18)

Dalam surat diatas urusan pokoknya bukanlah pada tongkatnya tetepi dia hanyalah sebagai pembuka pintu pemikiran. Seandainya kita berpikir untuk apakah kita menggunakan tongkat, maka kita pasti akan mendapat banyak jawaban.
Al-qur’an mendorong kita untuk berpikir. Pada Al-qur’anul Karim terdapat lebih dari 640 ayat yang mendorong manusia untuk berpikir. Oleh karena itu kita, diperintahkan oleh Syari’at untuk menggunakan akal pikiran kita. Allah telah mengistimewakan manusia dibandingkan dengan makhluk lainya dengan adanya akal dan kecerdasan yang tinggi.
Dalam menyikapi realitas hidup, ada tiga golongan yang memiliki cara-cara yang berbeda. Pertama, orang yang tidak berpikir dan tidak bangkit untuk mengambil keputusan hidup, karena takut tertimpa akibat buruk yang tak terperikan. Kedua, orang yang berpikir, melakukan klarifikasi, dan mengetahui bahayanya, lalu berpaling dari petualangan. Dan yang ketiga, orang yang terjun ke dalam petualangan, mungkin sesudah berpikir secara logis atau sesudah berpikir secara tidak logis.
Agama mendifinisikan beberapa karakteristik berpikir yang sehat, agar seseorang tidak terjatuh dalam kesalahan dan dapat menyingkirkan rintangan-rintangan yang melintang. Di antara karakter tersebuat adalah sebagai berikut :
1.         Meliputi dunia dan akhirat, karena berpikir adalah manhaj kehidupan untuk mencapai tujuan
2.         Menyempurnakan apa saja yang ada di antara dua alam, yakni alam gaib dan alam nyata, karena lapangan kerja akal adalah alam nyata, sedangkan bidang kerja batin adalah alam gaib.
3.         Senantiasa melihat kepada hal-hal yang masuk akal, baik berupa asosiasi, produksi, analisis, dan penyesuaian dengan realitas, untuk menghantarkan pengenalan kepada Allah SWT.
4.         Mengaplikasikan manhaj yang digunakan dengan detail dan setimbang, terutama antara ruh dengan jasad, antara agama dengan Negara, antara agama dengan ilmu, dan dalam segala bidang kehidupan.
5.         Melakkan perubahan dan pembaruan, sesuai dengan waktu, tempat, perkembangan zaman, dan persaingan.
6.         Berpegangan pada nilai akhlak yang digariskan syari’at, untuk mewujudkan kemaslahatan di dalam agama dan kehidupan.
Berpikir membawa banyak manfaat bagi kita dalam menghadapi kehidupan sehari-hari, dalam mencari jawaban dan solusi yang tepat untuk setiap permasalahan. Fungsi berpikir yang paling penting adalah membangun makna dan menarik simpulan. Membangun makna berarti berpikir menyeluruh dan umum yang merujuk pada jenis benda tertentu, yang imdividu-individunya memiliki keserupaan sifat. Sedangkan yang dimaksud dengan menarik simpulan adalah mengeluarkan keputusan, yakni membuat kolerasi anatara dua kejadian, dua fenomena, atau dua pengertian, yang salah satunya diketahui dan yang lain tidak diketahui. Fungsi ini terbagi menjadi dua macam yaitu penarikan secara langsung, yakni berbasis pada argumentasi material langsung, bukti, indikasi, dan tanda-tanda material fisik, dan penarikan simpulan secara tidak langsung di gunakan saat bukti dan argumentasi tidak ada.
Para peneliti berpendapat bahwa tingkat kerumitan dalam berpikir itu secara asasi kembali pada tingkat kesulitan yang dihadapi. Oleh karena itu, mereka memisahkan bidang berpikir ini menjadi dua tingkatan, yakni berpikir tingkat dasar, atau berpikir tingkat rendah, misalnya pengtahuan (sesorang mengusahakan dan mengingat), mengamati, membandingkan, dan menyunsun sesuatu. Dan berpikir kompleks, atau yang memiliki kesulitan tingkat tinggi, misalnya membuat solusi masalah yang kompleks dan pelik, memerlukan kerja keras, dan membangun moral untuk menghadapi situasi tertentu.
Saat ini, ada begitu banyak orang-orang yang terbius dengan angan-angan dan mimpi yang melenakan. Bila hal itu terus dibiarkan, maka kebiasaan mereka yang terus bermimpi itu akan meracuni pikiran mereka dan hal itu tentu akan berdampak negatif terhadap daya piker mereka.
Berikut ini ada  tujuh cara untuk menperkuat ingatan dan konsentrasi, yaitu :
1.      Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk melakukan latihan konsentrasi yang akan menguatkan daya konsentrasi Anda. Berupayalah untuk berkonsentrasi terhadap sesuatu benda dan pelajari secara detail hingga ke bagian yang terkecil. Kemudian pejamkan mata Anda dan ingatlah keadaan benda itu. Perhatikan berapa banyak jumlah keadaan detail yang bisa Anda hafalkan dan berapa banyak yang terlewatkan.
2.      Perhatikan  jalan yang biasa anda lewati atau yang biasa Anda tempuh. Usahakan untuk mengingat-ingat tempat itu sebidang demi sebidang. Latihan ini akan menumbuhkan kekuatan memori dan ingatan Anda.
3.      Jangan berpindah dari satu ide ke ide lainnya dengan cepat. Panjangkanlah waktu diam ketika memikirkan hal tertentu. Tenggelamkan diri Anda pada pemikiran itu. Latihan ini akan membantu Anda dalam memusatkan pikiran, menguatkan ingatan serta menghimpunnya.
4.      Ikutilah tema atau kejadian tertentu, secara kronologis step by step, sejak awal hingga akhir. Mengikuti secara urut dan menyimak perkembangannya secara terperinci akan mengokohkan daya konsetrasi Anda.
5.      Menghafal dengan buku agenda kecil. Catatlah pada agenda itu apa saja yang akan hendak Anda kerjakan. Setelah itu periksalah kembali secara kontinu, dan tandailah apa saja yang telah berhasil Anda kerjakan.
6.      Kuatkan memori Anda dalam menghafal Al-qur’an, Al-hadist , bait-bait syair yang indah, lelucon situasional, kisah yang sarat pelajaran. Karena jika memori itu kuat di suatu sisi, maka dia mungkin juga menjadi kuat pada sisi yang lainnya.
7.      Arahkan perhatian Anda pada apa yang diucapkan lawan bicara Anda, bukan apa yang Anda pikirkan tentang dirinya. Batasilah hanya pada poin-poin pernyataannya saja. Itu akan memungkinkan Anda untuk menulis ringkasan dari apa yang dia ucapkan, sehingga Anda mampu membantahnya pada setiap poin atau intisari terpenting dari ucapannya.
       Hal-hal di atas adalah metode praktis yang bisa Anda lakukan untuk memperkuat ingatan dan konsentrasi Anda berdasarkan apa yang dilakukan oleh para ahli, dan berdasarkan pengalaman praktis dari orang-orang cerdas dan telah terbukti faedahnya.
3 comments

Hisab Gerhana Matahari Tanggal 16 Juni 2011

Langkah-langkah perhitungan gerhana bulan adalah sebagai berikut:
1. Tentukan tanggal patokan. dan hitung nilai k.
Untuk proses perhitungan lebih mudah dengan menggunakan Microsoft Excel. Sebelum melanjutkan perhitungan, anda bisa mendownload wordsheet yang telah disediakan di sini. Download
Misalkan kita ingin menghitung kapan gerhana bulan yang terjadi setelah tanggal 6 Mei 2011, maka kita ambil saja tanggal tersebut sebagai patokan.
Tanggal tersebut harus dirubah dulu ke dalam bentuk tahun desimal.
Jumlah hari dari 1 Januari sampai 6 Mei = 31 + 28 + 31 + 30 + 6 = 126 hari
tahun =  2011+ jumlah hari/365,25 = 2011 + 126/365,25 = 2011,344969
k = (tahun-2000) * 12,3685 = 140,3202515
Nilai k ambil yang bulatnya saja, sehingga k =140. Gerhana bulan setelah tanggal 6 Mei 2011 akan terjadi pada nilai k > 140 + 0,5. Sehingga nilai k calon gerhana adalah: (141,5), (142,5), (143,5), (144,5), dan seterusnya. nilai k inilah yang akan kita coba satu persatu untuk membuktikan pada nilai k yang mana terjadi gerhana bulan.
Sekarang kita coba saja ambil nilai k yang pertama=141,5 untuk mengecek apakah terjadi gerhana pada nilai k tersebut. dan lanjutkan perhitungan ke langkah 2.
2. Hitung JDE (Julian Day Ephemeris), M, M’, F, dan Ω.
T = k/1236,85 = 0,114403525
JDE = 2451550,09765
+ 29,530588853*k
+ 0,0001337*T2
- 0,000000150*T3
+ 0,00000000073*T4
 = 2455728,676
0 comments

Bosan dengan Tampilan Blog Anda???

Cara mudah mengubah Template blog seperti yang kita inginkan :
1. klik pada rancangan lalu pilih perancang template pada halaman atas blog anda.
2. pilih model tamplate yang anda inginkan sesuai dengan keinginan anda.




3. lalu pilih background, Background berguna untuh mengubah tampilan gambar pada blog anda.












4. kemudian atur ukuran blog anda menggunakan adjust width

Entire blog berfungsi mengatur ukuran postingan pada blog anda.



5. kemudian ganti model layout sesuai dengan keinginan anda.






6. advence berfungsi mengubah font dan warna font dalam halaman blog anda.








Selamat Mencoba!!!
0 comments

Skype

My status

My Contact


Spinning icons by Latest Hack
 
Support : Creating Website | Anas TS | Anas TS
Copyright © 2011. Pustaka Si Lebah - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Anas TS
Proudly powered by Blogger