Ibadah adalah hal yang setiap hari kita lakukan tetapi tidak semua
orang dapat merasakan betapa nikmatnya ibadah itu, Hanya mereka yang tulus dan
ikhlas karena Allah lah yang dapat merasakan hal itu. Banyak orang melakukan
ibadah hanya sebagai kewajiban atau dengan niat bukan karena Allah dan
orang-orang seperti ini tidak akan dapat merasakan betapa nikmat dan indahnya
ibadah itu, karena mereka hanya mengerjakan tanpa ada keinginan dari hati untuk
melakukannya. Hal ini sama halnya dengan ketika kita bekerja namun kita tidak
mencintai apa yang kita kerjakan maka kita tidak akan pernah menikmati
pekerjaan itu, dan kita tidak akan pernah memperoleh hasil yang maksimal dari
apa yang kita kerjakan. Ini juga sama halnya dalam ibadah ketika kita mencoba
untuk benar-benar ikhlas dan tulus karena Allah maka kita akan dapat merasakan
betapa indahnya ibadah itu, karena semua itu tergantung hati atau niat yang ada
di dalam hati kita, untuk apa dan untuk siapa kita melakukanya?
Niat merupakan salah satu syarat sah atau tidaknya ibadah kita. Dengan
niat yang benar maka kita akan mendapatkan pahala dari ibadah itu namun ketika
niat itu salah maka kita tidak akan mendapatkan apa-apa dari apa yang kita
kerjakan. Niat juga dapat membuat sesuatu yang bernilai mubah menjadi bernilai
ibadah, contohnya tidur, makan atau minum. Ketika kita niatkan itu karena Allah
lalu membaca do’a maka kita akan mendapatkan pahala. Namun niat juga dapat
membuat sesuatu yang bernilai mubah menjadi haram, contohnya : tidur hingga
melalaikan sholat. Oleh karena itu Apa yang kita lakukan tergantung dari apa
yang ia niatkan. Berdasarkan hadist Rasulullah :
إِنّمَا الأَعْمَالُ
بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
“Sesungguhnya
setiap amal perbuatan tergantung niatnya, dan sesungguhnya seseorang akan mendapatkan apa yang ia niatkan”.
Marilah kita bersama-sama meluruskan niat kita dan merasakan betapa
nikmat dan indahnya beribadah karena Allah. Sesungguhnya kenikmatan dunia
adalah fana, maka janganlah sekali-kali kita menukarnya dengan kenikmatan
akhirat. Karena sepedih-pedihnya penderitaan didunia tidak sebanding dengan
siksa Allah dineraka, dan senikmat-nikmatnya kenikmatan didunia, tidak ada akan
mengalahkan nikmatnya surga Allah.
Author : Anas TS
Post a Comment