شعر الإمام الشافعي
Al-Imam asy-Syafi’i berkata dalam
syairnya:
ما في المُقامِ لذي عقلٍ وذي أدبٍ مِنْ
رَاحَة ٍ فَدعِ الأَوْطَانَ واغْتَرِب,
“tidaklah berdiam di tempatnya orang-orang berakal dan beradab,
dari rehatnya dia berpisah dan dari negerinya dia mengasingkan diri”
Berdiam diri, stagnan, dan menetap di tempat mukim,
sejatinya bukanlah peristirahatan bagi mereka pemilik akal dan adab maka
berkelanalah, merantaulah tinggalkan negerimu (demi menuntut ilmu dan
kemuliaan).
سافرْ تجد عوضاً عمَّن تفارقهُ وانْصَبْ فَإنَّ
لَذِيذَ الْعَيْشِ فِي النَّصَب
“Merantaulah, engkau akan menemukan pengganti yang telah engkau
tinggalkan, berusahalah, sungguh kenikmatan hidup ada pada kerasnya usaha”
Safarlah, engkau akan menemukan pengganti
orang-orang yang engkau tinggalkan. Berpeluhlah engkau dalam usaha dan upaya,
karena lezatnya kehidupan baru terasa setelah engkau merasakan payah dan peluh
dalam bekerja dan berusaha.
إني رأيتُ وقوفَ الماء يفسدهُ إِنْ سَاحَ طَابَ
وَإنْ لَمْ يَجْرِ لَمْ يَطِبِ
“sungguh aku melihat diamnya air merusakkannya (air) , bila
bergerak ia jernih, bila tak mengalir maka ia tak menyehatkan”
Sungguh aku melihat, air yang tergenang dalam
diamnya, justru akan tercemar lalu membusuk. Jika saja air tersebut mengalir,
tentu ia akan terasa lezat menyegarkan. Tidak demikian jika ia tidak bergerak
mengalir.
والأسدُ لولا فراقُ الأرض ما افترست والسَّهمُ لولا فراقُ القوسِ لم يصب
“dan singa yang tidak meninggalkan sarangnya takkan memangsa, dan panah yang tidak terlepas dari busurnya takkan mengena (sasaran)”
“dan singa yang tidak meninggalkan sarangnya takkan memangsa, dan panah yang tidak terlepas dari busurnya takkan mengena (sasaran)”
Sekawanan singa, andai tidak meninggalkan
sarangnya, niscaya kebuasannya tidak lagi terasah, ia pun akan mati karena
lapar. Anak panah, andai tidak melesat meninggalkan busurnya, maka jangan
pernah bermimpi akan mengenai sasaran.
والشمس لو وقفت في الفلكِ دائمة لَمَلَّهَا النَّاسُ
مِنْ عُجْمٍ وَمِنَ عَرَبِ
“dan matahari yang bertetap di ufuk, tentu akan menjemukan
manusia, baik dari ajam (non arab) maupun arab”
Sang surya, andai saja selalu berada di ufuk, maka
ia tidak akan memberikan manfaat sinarnya dan niscaya ia akan dicela manusia.
والترب كالترب ملقى في أماكنه والعودُ في أرضه
نوعاً من الحطب
“dan biji emas tak ada bedanya dengan biji tanah saat tercampur
di tempatnya, kayu gaharu terserak di tanah pun serupa dengan kayu bakar”
Bijih emas yang masih terkubur di bebatuan,
hanyalah sebongkah batu tak berharga, yang terbengkalai di tempat asalnya.
Demikian halnya dengan gaharu di belantara hutan, hanya sebatang kayu, sama
seperti kayu biasa lainnya.
إن تغرَّب هذا عزَّ مطلبهُ وإنْ تَغَرَّبَ
ذَاكَ عَزَّ كالذَّهَب
“bila kau pisahkan biji emas dari
tanah, maka mulia dia dan dicari, bila kau pisahkan kayu gaharu dari kayu
bakar, ia akan seharga emas”
Andai saja biji emas masih menyatu dengan tanah
maka ia tidak akan menjadi logam mulia yang begitu dicari, dan andai saja
gaharu tersebut keluar dari belantara hutan, ia adalah parfum yang bernilai
tinggi.
By : ATS
By : ATS
+ comments + 2 comments
Subhanallah.. Dalam sekali maknanya >.< Kepingin merantau.. cari ilmu
Sahalallahu fii amrok, Inshaallah kalau sudah punya azzam yang kuat tinggal ikhtiar dan tawakkal, semoga ALLAH mengabulkan (y)
Post a Comment