Aku merasa
seperti berada diatas perahu ditengah samudera yang dipenuhi pernak-pernik
angkasa dilangitnya. Yaaah mungkin agak sedikit klise…
DAMAI...INDAH...TENTRAM...Menakjubkan
memang, namun itu saja belum mampu untuk melukiskan ukiran qalbu yang kian
dihiasi asma-asma ALLAH. Rasa Syukur dan Cinta Illahi pun kian membuncah mengisi
setiap tempat direlung hati yang dulunya kosong tak berarti.
Al-Qur'an dan
As-sunah menjadi GPS yang akan membawa perahu ini berlabuh di arsynya Rabb-KU, namun
untuk mencapai titik akhir itu, masih panjang perjalanan yang harus dilalui. Karena
Badai, Angin dan Ombak pun tak mau mengalah dan tak kan pernah berhenti
menghempas perahu ini. Akan tetapi, diatas perahu ini aku tidak berjalan sendiri,
karena aku tahu aku bersama orang-orang hebat yang dapat diandalkan dalam
setiap keadaan.
Diatas perahu
ini kita saling mengenal, merajut kasih dalam Ikatan Iman dan Taqwa sehingga
rasa persaudaraan ini pun lebih pekat daripada ikatan darah, lebih romantis
daripada drama korea, dan lebih harmonis daripada alunan Orchestra. Benar
Sekali, kita di ikat erat dalam sebuah ikatan ukhwah yaitu Islamiyah. Aku yakin
setiap Insan yang berada diatas perahu ini adalah mereka yang memiliki tekat
yang kuat dan bulat untuk menjadi yang terbaik di mata TUHAN mereka, karena
setiap kata yang mereka ucapkan adalah NASIHAT, setiap amalan yang mereka
kerjakan adalah IBADAH, dan setiap diam mereka adalah DZIKIR.
Diatas kabin perahu
ini pula telah berkibar sebuah bendera dengan laskar islam, dimana simbol ini
merupakan sebuah lambang yang menjadi akar dan pondasi bagi visi dan misi
perahu ini untuk mencapai titik akhir dari yang menciptakan kehidupan, yang
maha raja dari segala raja, dan yang maha besar dari mereka yang merasa besar
dibumi ini.
“DAKWAH” Entah
sejak kapan keinginan itu mulai muncul dari dalam hati ini, KEMARIN, TADI PAGI,
ATAU BARU SAJA tapi Aku merasa semakin hari keinginan itu semakin kuat,
seakan-akan ia ingin meronta dan melepaskan diri dari sebuah ikatan yang selama
ini membelenggu hati. Kini keinginan itu telah berubah menjadi sebuah
keyakinan. Keyakinan yang akan membawa hati ini dalam kedamaian karena ia
berada dalam naungan suatu dzat yang penuh cinta, rahmat, dan kasih sayang.
Sekarang atau tepatnya
saat ini, Aku telah bertekat untuk tidak akan pernah meninggalkan dakwah ini, Menyerukan
yang Ma’ruf dan Mencegah apa itu yang mungkar, Mempertegas yang halal dan
mengharamkan apa yang diharamkan. Tanpa dakwah perahu ini tak akan pernah bisa berlayar
untuk mencapai tujuannya, ia akan terombang ambing dibawa angin hingga ia tenggelam
ditelan ombak, karena dakwah baginya merupakan sebuah layar yang akan mendorong
perahu ini sampai pada tujuannya yaitu sebuah tempat yang hakiki nan mulia
disisi ALLAHU AZZA WAJALLA.
SET 1 2012
Post a Comment