Ramadhan merupakan bulan ibadah,
Kita tidak akan pernah menemukan bulan yang lebih baik dan lebih utama dari
bulan Ramadhan untuk beribadah karena setiap ibadah yang kita lakukan dibulan
ini akan dilipatgandakan oleh ALLAH pahalanya. Setiap mu'min pasti akan
merasakan kegembiraan ketika ALLAH mempertemukannya kembali dengan bulan Ramadhan
karena itu merupakan sebuah nikmat yang ALLAH berikan padanya.
Sesungguhnya iman seseorang itu
naik dan turun, sehingga bulan Ramadhan ini harus kita jadikan momentum untuk
menaikkan iman kita. Sabda Rasulullah, “Jika masuk bulan Ramadhan, dibuka
pintu-pintu langit, ditutup pintu-pintu neraka, dan para syaitan dibelenggu."
(HR. Bukhari)
Dibukakannya pintu-pintu langit
adalah sebagai isyarat bahwa ketika bulan Ramadhan datang maka do'a-do'a akan
diijabah oleh ALLAH SWT, jadi bulan ini memberikan potensi yang besar sebagai
bulan perbaikan diri semoga ALLAH memberikan kemudahan kepada kita untuk selalu
mendekatkan diri kepadanya.
Sesungguhnya ketidaknikmatan kita
dalam beribadah adalah karena dosa-dosa yang kita lakukan. Sabda Rasulullah, “Sesungguhnya jika
seorang hamba berbuat dosa dititikkan pada hatinya satu titik hitam. Namun bila
ia berhenti dari dosa tersebut, beristighfar dan bertaubat, dibersihkan hatinya
dari titik hitam itu. Akan tetapi bila tidak bertaubat dan malah kembali
berbuat dosa maka bertambah titik hitam tersebut, hingga mendominasi
hatinya." (HR. Ahmad)
Penyakit serius yang diderita
seorang muslim adalah ketika ia berbuat dosa ia tidak merasa menyesal atau
malah menikmatinya (Semoga ALLAH melindungi kita dari penyakit seperti ini).
oleh karena itu mari kita jadikan bulan yang penuh berkah ini sebagai momentum
untuk kita mendekatkan diri kepada ALLAH, meningkatkan iman dan ketaqwaan kita,
dan bertaubat memohon ampun kepada ALLAH atas dosa-dosa kita yang telah lalu.
Ada banyak amalan yang diutamakan
ketika memasuki bulan Ramadhan salah satunya adalah membaca dan mentadaburi
al-qur'an karena pada bulan inilah Al-qur'an diturunkan oleh ALLAH dari lauhul
mahfudz ke baitul izzah dilangit dunia, namun banyak orang di Indonesia salah
beranggapan bahwa al-qur'an diturunkan pada hari ke 17 atau pada tanggal 17 Ramadhan
padahal dalam surah al-Qadar disebutkan bahwa al-qur'an itu diturunkan pada
malam lailatul qadar. Adapun malam lailatul Qadar terletak pada 10 malam
terakhir bulan Ramadhan yaitu pada malam-malam ganjil 21, 23, 25, 27 dan 29.
“Carilah malam Lailatul Qadar di
(malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan” (HR. Bukhari dan Muslim)
Syaikh Shafiyyurrahman
al-Mubarokfury dalam Kitab Sirohnya "Rahiqul-Makhtum" mengatakan
bahwa memang terjadi perbedaan pendapat terkait kapan rasulullah pertama kali
menerima wahyu dari malaikat jibril, ada yang mengatakan tanggal 17 Ramadhan
(berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Al-Bara' bin Azib), Ada yang
mengatakan 21 Ramadhan (berdasarkan hadist dari Qatadah) dan ada pula yang
mengatakan pada tanggal 24 Ramadhan (berdasarkan hadist dari Aisyah, Jabir dan
Watsilah bin Asqo').
Berdasarkan pemaparan diatas bisa
dilihat dengan jelas bahwa Al-qur'an diturun bukan pada tanggal 17 Ramadhan
melainkan pada malam lailatul Qadar yang terletak di 10 malam terakhir bulan Ramadhan.
Karena bulan Ramadhan adalah bulan
al-qur'an atau bulan yang didalamnnya diturunkan al-qur'an maka banyak para
sahabat, tabi'ut tabi'in dan para ulama yang mengkhusukan diri untuk membaca
al-qur'an ketika bulan Ramadhan datang. Mereka sangat memahami sekali arti Ramadhan
dan sangat kuat mencintai al-qur'an sehingga banyak diantara mereka yang
mengkhatamkan al-qur'an berpuluh-puluh kali selama bulan Ramadhan.
Imam al-Syafi'i rahimahullah,
pada bulan Ramadhan mengkhatamkan Al-Qur'an sampai 60 kali dan itu di luar
shalat. Imam Qatadah rahimahullah senantiasa mengkhatamkan setiap tujuh hari
sekali. Pada bulan Ramadhan setiap tiga hari sekali. Dan pada sepuluh hari
terakhir, mengkhatamkannya setiap malam.
Imam al-Zuhri rahimahullah jika
sudah memasuki Ramadhan tidak lagi membaca hadits dan tidak hadir di majelis
ilmu, beliau hanya membaca Al-Qur'an dari mushaf. Beliau mengatakan saat sudah
masuk Ramadhan, "Sesungguhnya (pekerjaan itu) hanya membaca Al-Qur'an dan
memberi makan." Tidak heran jika kita melihat para ulama salaf berbuat
demikian karena setiap huruf al-qur'an yang dibaca akan dilipatgandakan oleh ALLAH
sebanyak 10 kali lipat, berdasarkan sabda Rasulullah SAW, "Barangsiapa
membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Quran) akan mendapatkan satu kebaikan
(pahala), setiap satu kebaikan itu akan dilipatkan menjadi 10 kali. Aku tidak
mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, tetapi Alif adalah satu huruf, Lam
adalah satu huruf, dan Mim adalah satu huruf…" (H.R. Tirmidzi, hadits hasan
sahih).
saya mengajak diri saya pribadi
dan ihkwan/akhwat fiilah sekalian mari kita jadikan al-qur'an sebagai kekasih
kita dibulan Ramadhan ini. Semoga ALLAH senantiasa memberikan curahan rahmat
dan kasih sayangnya kepada kita semua. Amiin...
Pesan : "ITTAQILLAH"
Author : Anas ibni Abdurrahman el
Qudsi